7 Cara Membedakan Jerawat Hormonal dan Jerawat Biasa di Dagu

7 Cara Membedakan Jerawat Hormonal dan Jerawat Biasa di Dagu

poltekkesmakassar.comDagu tuh sering banget jadi langganan jerawat. Tapi gak semua jerawat di dagu itu sama, lho. Kadang muncul karena faktor hormon, kadang juga karena hal-hal sepele kayak malas bersihin makeup atau sering megang dagu pakai tangan kotor. Nah, penting banget buat tahu perbedaannya karena cara ngatasinya bisa beda juga.

Aku pernah ngalamin breakout parah di dagu. Udah coba berbagai produk, tapi gak ada yang benar-benar ngefek. Ternyata, masalah utamanya adalah jerawat hormonal, bukan jerawat biasa. Makanya, biar kamu gak salah langkah juga, di artikel ini aku mau jelasin 7 cara gampang buat bedain jerawat hormonal sama jerawat biasa, khususnya yang muncul di area dagu. Yuk disimak!

1. Waktu Munculnya Teratur dan Siklusnya Mirip

Jerawat hormonal biasanya muncul mengikuti siklus menstruasi. Misalnya, setiap kali mendekati haid, tiba-tiba dagu kamu penuh jerawat yang sama lokasinya. Ini tandanya hormon kamu sedang bergejolak, dan jerawat jadi salah satu “efek sampingnya”.

Sementara jerawat biasa bisa muncul kapan aja, gak nunggu waktu tertentu. Bisa karena cuaca panas, kebanyakan makan gorengan, atau karena makeup yang gak dibersihin sempurna. Jadi, coba deh cek pola munculnya jerawat kamu—kalau tiap bulan nongol di waktu dan tempat yang sama, besar kemungkinan itu hormonal.

2. Letaknya Fokus di Dagu dan Rahang

Salah satu ciri khas jerawat hormonal adalah tempat munculnya. Biasanya mereka nongol di bagian bawah wajah seperti dagu, garis rahang, bahkan leher bagian atas. Ini karena area tersebut punya banyak kelenjar minyak yang sensitif terhadap perubahan hormon.

Sedangkan jerawat biasa bisa muncul di area mana aja—pipi, dahi, hidung, dagu, bahkan di punggung. Kalau jerawatmu hanya muncul di dagu dan rahang, apalagi secara konsisten, kemungkinan besar itu jerawat hormonal.

3. Rasa Sakitnya Lebih Dalam dan Gak Ada ‘Mata’

Kalau kamu ngerasa jerawat di dagu itu nyut-nyutan, terasa dari dalam, dan gak ada “mata” putih seperti jerawat biasa, itu kemungkinan besar jerawat hormonal. Jerawat jenis ini biasanya berupa benjolan merah, besar, dan terasa sakit walau belum pecah.

Berbeda dengan jerawat biasa yang bisa kamu lihat ujung putihnya dan gampang dipencet (walau tetap gak disarankan ya). Jerawat hormonal lebih stubborn dan bisa tinggal lebih lama di kulit kalau gak ditangani dengan benar.

4. Susah Hilang dan Sering Meninggalkan Bekas

Jerawat hormonal tuh tipe yang bandel. Sekali muncul, butuh waktu lebih lama buat kempes, dan kalau udah hilang, sering banget ninggalin bekas kehitaman yang susah ilang. Bahkan kadang sebelum bekasnya hilang, yang baru udah muncul lagi di tempat yang sama.

Kalau jerawat biasa, biasanya lebih cepat sembuh apalagi kalau kita rajin rawat dan jaga kebersihannya. Jadi kalau kamu merasa jerawat di dagu itu selalu “betah” dan bikin bekas yang lama hilang, bisa jadi itu karena hormon.

5. Jerawat Hormonal Gak Mempan dengan Skincare Biasa

Udah pakai spot treatment, serum anti-acne, sampai masker tanah liat tapi jerawat di dagu gak juga hilang? Nah, ini salah satu tanda jerawat hormonal. Karena penyebabnya dari dalam tubuh, jadi perawatan luar aja kadang gak cukup.

Biasanya kamu perlu pendekatan lebih dalam, misalnya dengan konsultasi ke dokter kulit, minum suplemen hormon, atau atur pola makan dan tidur. Sementara jerawat biasa lebih responsif terhadap skincare topikal.

6. Dipengaruhi oleh Stres dan Kurang Tidur

Kamu lagi banyak pikiran, kurang tidur, atau begadang terus? Hati-hati, hormon kortisol bisa naik dan memicu jerawat hormonal, terutama di dagu. Jadi walau kamu gak lagi PMS, stres bisa jadi pemicu utama munculnya jerawat jenis ini.

Jerawat biasa lebih dipengaruhi hal-hal eksternal kayak debu, kotoran, atau produk wajah. Jadi kalau kamu jerawatan pas lagi stres berat dan posisinya di dagu, kemungkinan besar itu hormonal.

7. Perubahan Pola Makan Bisa Bikin Lebih Parah

Jerawat hormonal juga bisa dipicu dari makanan, terutama yang tinggi gula dan produk olahan susu. Banyak yang ngalamin breakout di dagu setelah kebanyakan makan cokelat, es krim, atau minuman manis. Ini karena makanan tertentu bisa ganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.

Sementara jerawat biasa lebih sering muncul karena makanan berlemak, gorengan, atau makanan pedas yang bikin kulit jadi lebih berminyak. Jadi penting banget buat perhatikan reaksi kulit kamu setelah makan makanan tertentu.

Cara Mengatasi Jerawat Hormonal dan Biasa

Setelah tahu perbedaannya, sekarang tinggal disesuaikan cara ngatasinya. Untuk jerawat hormonal, kamu bisa:

  • Jaga pola tidur dan hindari begadang

  • Konsumsi makanan sehat (hindari gula dan susu berlebih)

  • Minum air putih cukup

  • Coba suplemen seperti zinc atau evening primrose oil

  • Konsultasi ke dokter kulit kalau parah dan mengganggu

Sedangkan untuk jerawat biasa, kamu cukup:

  • Rajin cuci muka dua kali sehari

  • Gunakan skincare anti jerawat (seperti salicylic acid)

  • Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor

  • Eksfoliasi ringan seminggu 1–2 kali

  • Pastikan bantal dan handuk selalu bersih

Penutup

Membedakan jerawat hormonal dan jerawat biasa itu penting supaya kamu gak salah pilih perawatan. Karena kalau penanganannya keliru, jerawat bisa makin parah dan ninggalin bekas yang susah hilang. Dengan memahami ciri-cirinya, kamu bisa lebih cepat ambil tindakan yang tepat.

Semoga artikel dari poltekkesmakassar.com ini bisa bantu kamu yang lagi bingung sama jerawat di dagu. Ingat, sabar dan konsisten itu kunci. Yuk, rawat kulit kita dengan lebih bijak mulai sekarang!