poltekkesmakassar.com – Punya dagu bengkak tiba-tiba memang bikin panik, apalagi kalau disertai nyeri atau kemerahan. Kadang kita mikirnya cuma gigitan serangga, eh ternyata bisa jadi tanda infeksi atau masalah lain yang lebih serius. Dagu yang bengkak itu bisa dipicu banyak hal, mulai dari hal ringan kayak jerawat sampai pembesaran kelenjar getah bening.
Aku nulis artikel ini buat kamu yang lagi bingung atau penasaran kenapa dagunya mendadak bengkak. Jangan langsung takut dulu, yuk kita telusuri bareng-bareng kemungkinan penyebabnya, dan yang paling penting: gimana cara mengatasinya. Siapa tahu penyebabnya ternyata simpel dan bisa ditangani tanpa panik.
1. Jerawat Meradang
Jerawat besar yang muncul di area dagu bisa bikin dagu keliatan bengkak, apalagi kalau udah meradang. Biasanya disertai rasa nyut-nyutan dan kemerahan. Jerawat yang dalam dan susah pecah ini memang nyebelin banget.
Cara penanganan:
Jangan dipencet! Kompres hangat bisa bantu mengurangi bengkak. Kamu juga bisa oleskan salep yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid. Kalau nggak membaik, konsultasi ke dokter kulit bisa jadi pilihan yang tepat.
2. Kelenjar Getah Bening Bengkak
Kelenjar getah bening yang ada di bawah dagu bisa membengkak kalau tubuh kamu lagi melawan infeksi, misalnya flu, radang tenggorokan, atau infeksi gigi. Bengkaknya terasa kenyal dan biasanya agak nyeri kalau ditekan.
Cara penanganan:
Kalau penyebabnya infeksi ringan, biasanya bengkak ini akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Tapi kalau bengkaknya makin besar atau disertai demam tinggi, sebaiknya periksa ke dokter buat cek lebih lanjut.
3. Infeksi Gigi atau Gusi
Punya gigi berlubang atau gusi bengkak? Itu juga bisa bikin dagu ikut membengkak, terutama kalau infeksinya menyebar ke jaringan di sekitar rahang bawah.
Cara penanganan:
Kompres dingin bisa bantu meredakan nyeri sementara. Tapi jangan tunda ke dokter gigi, karena infeksi di mulut bisa cepat menyebar kalau nggak diobati.
4. Abses atau Nanah
Abses adalah kantung berisi nanah yang terbentuk karena infeksi bakteri. Di dagu, abses bisa muncul akibat luka terbuka, jerawat parah, atau gigitan serangga yang terinfeksi.
Cara penanganan:
Kalau muncul benjolan merah yang terasa hangat dan sakit saat disentuh, segera ke dokter. Biasanya perlu tindakan medis untuk mengeluarkan nanahnya dan mungkin juga butuh antibiotik.
5. Cedera atau Trauma
Pernah kejedot, jatuh, atau kepukul di dagu? Bengkaknya bisa muncul beberapa jam setelah kejadian, disertai memar atau rasa sakit.
Cara penanganan:
Kompres es selama 15–20 menit setiap 2–3 jam bisa bantu mengurangi bengkak. Hindari menekan area yang cedera, dan kalau ada nyeri parah atau kesulitan membuka mulut, segera ke dokter.
6. Infeksi Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah yang terletak di bawah dagu juga bisa mengalami infeksi, biasanya karena sumbatan atau bakteri. Gejalanya bisa mirip infeksi tenggorokan, tapi ditambah dengan bengkak di bawah dagu dan rasa kering di mulut.
Cara penanganan:
Minum banyak air dan perbanyak mengunyah (misalnya permen bebas gula) untuk merangsang produksi air liur. Tapi kalau nyeri makin parah atau disertai demam, kamu butuh antibiotik dari dokter.
7. Reaksi Alergi
Kadang dagu bisa membengkak akibat reaksi alergi terhadap makanan, obat, atau gigitan serangga. Bengkaknya bisa terjadi cepat, dan terkadang disertai gatal atau sesak napas (kalau reaksi parah).
Cara penanganan:
Untuk reaksi ringan, antihistamin bisa membantu. Tapi kalau kamu merasa kesulitan bernapas atau bibir dan lidah juga ikut bengkak, segera cari pertolongan medis. Bisa jadi itu reaksi alergi berat yang butuh penanganan cepat.
8. Lipoma
Lipoma adalah benjolan lemak jinak yang tumbuh di bawah kulit. Biasanya terasa lunak, bisa digerakkan, dan nggak sakit. Meski jarang muncul di dagu, tapi tetap mungkin terjadi.
Cara penanganan:
Nggak perlu diapa-apain kalau ukurannya kecil dan nggak mengganggu. Tapi kalau membesar atau bikin nggak nyaman, kamu bisa konsultasi ke dokter buat pertimbangan pengangkatan.
9. Tumor atau Kista
Walaupun jarang, dagu bengkak juga bisa disebabkan oleh kista atau tumor (jinak maupun ganas). Biasanya ditandai dengan benjolan yang keras, nggak sakit, dan nggak berubah ukuran dalam waktu lama.
Cara penanganan:
Benjolan yang mencurigakan dan menetap lebih dari dua minggu sebaiknya dicek ke dokter. Pemeriksaan lanjutan seperti USG atau biopsi mungkin dibutuhkan buat memastikan penyebabnya.
10. Gondongan (Mumps)
Meski lebih sering menyerang anak-anak, gondongan juga bisa muncul di orang dewasa. Ini adalah infeksi virus yang bikin kelenjar parotis bengkak, termasuk area dagu dan rahang bawah.
Cara penanganan:
Nggak ada obat khusus karena ini virus, jadi perawatan fokus ke gejala. Istirahat cukup, minum banyak cairan, dan kompres hangat bisa bantu meredakan bengkaknya. Jangan lupa juga hindari kontak dekat dengan orang lain karena gondongan menular.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun banyak penyebab dagu bengkak yang tergolong ringan, kamu tetap harus waspada kalau:
-
Bengkaknya nggak kunjung hilang lebih dari 1 minggu
-
Disertai demam tinggi, sakit kepala, atau rasa lemas
-
Nyeri hebat saat membuka mulut atau menelan
-
Benjolannya keras dan tidak bergerak
-
Ada tanda-tanda infeksi serius seperti nanah atau bau mulut
Lebih baik mencegah daripada menyesal, kan?
Penutup
Dagu bengkak bisa disebabkan banyak hal, dari yang sepele sampai yang butuh penanganan serius. Dengan mengenali gejalanya sejak awal, kamu bisa menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya. Jangan asal oles-oles salep atau minum obat sembarangan, ya.
Di poltekkesmakassar.com, kita selalu percaya kalau edukasi kesehatan itu penting dan harus mudah dipahami semua orang. Semoga artikel ini bisa bantu kamu lebih paham soal dagu bengkak dan nggak langsung panik. Kalau kamu punya pengalaman serupa atau pengen tanya-tanya, langsung aja tinggalin komentar!