poltekkesmakassar.com – Menjalani hubungan intim dalam pernikahan atau hubungan yang sudah berkomitmen memang menyenangkan, apalagi kalau didasari rasa cinta dan saling percaya. Tapi yang namanya aktivitas seksual, tetap perlu diimbangi dengan tanggung jawab. Salah satunya adalah soal perencanaan kehamilan. Soalnya, nggak semua pasangan siap langsung punya anak—entah karena faktor ekonomi, kesiapan mental, atau alasan kesehatan.
Kalau kamu dan pasangan masih ingin menikmati waktu berdua atau fokus sama hal lain dulu, penting banget buat paham cara menghindari kehamilan yang tidak direncanakan. Jangan asal nebak-nebak atau sekadar “feeling aman”, karena itu sering jadi sumber masalah. Nah, di artikel ini aku dari poltekkesmakassar.com bakal kasih 7 tips praktis yang bisa kamu terapkan buat jaga hubungan tetap harmonis dan terencana. Yuk simak bareng!
1. Gunakan Alat Kontrasepsi yang Tepat
Ini cara paling dasar tapi paling penting. Alat kontrasepsi punya banyak jenis—mulai dari kondom, pil KB, suntik KB, implan, sampai IUD. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya, jadi kamu dan pasangan perlu diskusi dan cari yang paling cocok dengan kebutuhan.
Kalau kamu butuh perlindungan ganda (mencegah kehamilan sekaligus infeksi menular seksual), kondom bisa jadi pilihan awal yang aman dan praktis. Tapi kalau kamu cari yang lebih jangka panjang dan nggak ribet, IUD atau implan bisa dipertimbangkan setelah konsultasi ke dokter.
2. Pahami dan Catat Siklus Menstruasi
Buat perempuan, memahami siklus menstruasi bisa jadi alat bantu yang sangat berguna. Dengan tahu kapan masa subur dan ovulasi terjadi, kamu bisa lebih hati-hati dalam menentukan waktu berhubungan seksual. Tapi ingat, metode ini butuh kedisiplinan dan nggak bisa dijadikan satu-satunya andalan.
Gunakan aplikasi pencatat haid atau kalender kesuburan buat bantu kamu lacak. Tapi tetap gabungkan dengan alat kontrasepsi lain agar proteksi tetap maksimal. Karena perubahan hormon, stres, atau penyakit bisa bikin siklus kamu jadi nggak teratur dan berisiko salah hitung.
3. Jangan Andalkan “Withdrawal” sebagai Metode Utama
Banyak pasangan yang masih mengandalkan metode “cabut sebelum ejakulasi” atau withdrawal karena dianggap aman dan alami. Sayangnya, metode ini punya risiko kegagalan yang cukup tinggi karena cairan pra-ejakulasi pun bisa mengandung sperma.
Metode ini juga sangat bergantung pada kontrol diri pasangan laki-laki, yang jujur aja, nggak selalu bisa akurat. Jadi, sebaiknya kamu nggak pakai metode ini sebagai satu-satunya cara menghindari kehamilan.
4. Konsultasi Rutin ke Dokter atau Bidan
Kalau kamu sudah menggunakan alat kontrasepsi, jangan lupa untuk kontrol rutin ke tenaga medis. Apalagi buat metode seperti suntik, pil KB, atau implan yang butuh pemantauan berkala. Kadang, efek samping atau perubahan hormonal bisa muncul dan butuh penyesuaian.
Dokter atau bidan bisa bantu kamu evaluasi kondisi tubuh dan kasih rekomendasi terbaik yang sesuai kebutuhan. Ingat, tubuh kita berubah seiring waktu, jadi metode kontrasepsi yang cocok sekarang belum tentu cocok selamanya.
5. Gunakan Kondom Meski Sudah Pakai KB
Beberapa orang merasa cukup aman dengan pil atau suntik KB dan jadi abai terhadap penggunaan kondom. Padahal, penggunaan kondom tetap penting, terutama kalau kamu baru menikah dan belum pernah cek kesehatan reproduksi bareng pasangan.
Selain mencegah kehamilan, kondom juga bantu melindungi dari infeksi menular seksual yang kadang tidak menunjukkan gejala. Kondom juga bisa jadi backup plan kalau kamu lupa minum pil atau jadwal suntik kamu telat.
6. Hindari Seks di Masa Subur Jika Ingin Lebih Aman
Kalau kamu belum atau tidak menggunakan alat kontrasepsi, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menghindari hubungan seksual di masa subur. Biasanya masa ini terjadi 10–14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Meski metode ini butuh ketelitian, tetap bisa jadi pilihan tambahan jika digabungkan dengan metode lain. Tapi ingat ya, ini bukan metode utama dan sangat bergantung pada keakuratan catatan siklus kamu.
7. Diskusikan dengan Pasangan Secara Terbuka
Nggak semua orang nyaman ngomongin soal kehamilan dan kontrasepsi, apalagi di awal-awal pernikahan. Tapi justru obrolan kayak gini penting banget. Jangan cuma diam atau mengandalkan pasangan buat ambil keputusan sendiri. Kamu berdua perlu saling tahu dan saling setuju.
Diskusi yang terbuka bisa bikin kalian sama-sama tenang dan tahu batasan yang ingin dijaga. Seks yang sehat itu bukan cuma soal kenikmatan, tapi juga soal rasa aman dan perencanaan yang matang.
Bonus Tips: Pertimbangkan Emergency Contraceptive Bila Terlambat
Kalau kamu merasa ada kejadian “kecolongan” seperti kondom bocor atau lupa minum pil KB, kamu bisa mempertimbangkan kontrasepsi darurat (emergency contraceptive). Tapi ingat, ini hanya buat kondisi darurat dan nggak boleh dijadikan metode rutin.
Segera konsultasikan ke apoteker atau dokter sesegera mungkin karena efektivitasnya sangat tergantung dari waktu pemakaian setelah hubungan seksual.
Penutup
Menghindari kehamilan yang tidak direncanakan bukan berarti takut punya anak, tapi lebih ke bentuk tanggung jawab dan perencanaan hidup yang sehat. Dengan komunikasi terbuka, pengetahuan yang cukup, dan kebiasaan disiplin, kamu dan pasangan bisa menikmati hubungan yang menyenangkan tanpa rasa khawatir berlebihan.
Lewat artikel ini di poltekkesmakassar.com, semoga kamu jadi lebih paham soal pentingnya proteksi dan perencanaan. Karena cinta yang matang selalu datang bareng kesadaran, bukan hanya gairah semata.