7 Tips Aman Gunakan Helm agar Tengkorak Tetap Terlindungi

7 Tips Aman Gunakan Helm agar Tengkorak Tetap Terlindungi

poltekkesmakassar.com – Banyak orang pakai helm cuma karena takut ditilang, bukan karena benar-benar peduli sama keselamatan. Padahal fungsi utama helm itu buat melindungi tengkorak dari benturan keras kalau terjadi kecelakaan. Tengkorak emang keras, tapi kalau kena hantaman langsung, bisa retak atau bahkan lebih parah. Nah, helm lah yang jadi “tameng pertama” sebelum bahaya sampai ke otak.

Sayangnya, masih banyak yang asal pakai helm, nggak dikancingin, atau bahkan pakai yang udah rusak. Itu sama aja kayak bawa payung bolong pas hujan—nggak ada gunanya. Nah, biar kamu nggak salah lagi, yuk simak 7 tips aman pakai helm supaya kepala kamu benar-benar terlindungi. Artikel ini gue tulis dengan gaya santai buat kamu yang baca di poltekkesmakassar.com. Santai, tapi isinya penting banget!

1. Pilih Helm Sesuai Standar Keamanan

Jangan sembarang beli helm karena murah atau warnanya lucu. Helm yang bagus harus punya sertifikasi standar keamanan, kayak SNI (Standar Nasional Indonesia). Helm standar udah diuji tahan benturan, kuat, dan punya bantalan dalam yang bisa nyerap energi kalau kepala terbentur.

Kalau kamu beli helm di pinggir jalan tanpa label resmi, besar kemungkinan helm itu cuma pelindung gaya, bukan pelindung kepala. Jadi, pastiin selalu ada label SNI atau DOT di bagian belakang helm sebelum kamu beli.

2. Ukuran Helm Harus Pas di Kepala

Helm yang kekecilan bisa bikin kepala sakit dan nggak nyaman, sementara yang kebesaran malah bisa lepas sendiri saat kecelakaan. Ukuran yang pas harusnya bikin helm nempel nyaman di seluruh bagian kepala, tapi nggak sampai bikin sakit.

Coba helm sebelum beli, dan goyang-goyangin sedikit kepala. Kalau helm nggak goyang, tapi juga nggak bikin pusing, berarti ukurannya pas. Helm yang pas = perlindungan maksimal.

3. Selalu Kancingkan Tali Helm

Helm tanpa tali yang dikaitkan itu ibarat sabuk pengaman yang nggak dipasang. Sekalinya jatuh atau ngerem mendadak, helm bisa mental dan kepala kamu langsung terbuka buat kena benturan. Makanya, biasain selalu kancingin tali helm sampai rapat sebelum mulai jalan.

Tapi jangan juga dikencengin terlalu ketat ya, cukup sampai helm nggak goyang-goyang dan tali nggak ngeganjel leher.

4. Cek Kondisi Helm Secara Berkala

Helm juga punya umur pakai. Kalau busa bagian dalamnya udah kempes, retak, atau helm pernah jatuh dan terbentur keras, sebaiknya ganti. Helm yang udah rusak mungkin keliatan masih oke di luar, tapi sistem perlindungannya udah nggak maksimal.

Idealnya, helm diganti setiap 3–5 tahun tergantung pemakaian. Jangan nunggu helmnya bolong dulu baru sadar itu udah waktunya pensiun.

5. Gunakan Visor (Kaca Helm) Saat Berkendara

Visor bukan cuma buat gaya atau biar nggak silau. Fungsinya juga penting buat lindungi mata dan wajah dari debu, batu kecil, serangga, dan benda asing lainnya yang bisa bikin refleks mendadak dan berujung kecelakaan. Kalau kamu kaget dan jatuh, kepala tetap bisa kena kalau nggak ada visor yang melindungi bagian depan helm.

Kalau visormu udah baret parah dan bikin pandangan kabur, mending ganti aja. Jangan ambil risiko cuma karena males beli visor baru.

6. Simpan Helm di Tempat yang Tepat

Kadang kita asal naro helm sembarangan—di motor panas-panasan, dijatuhin, atau malah jadi tempat duduk dadakan. Padahal suhu panas ekstrem atau benturan ringan yang berulang bisa merusak struktur helm pelan-pelan.

Sebaiknya simpan helm di tempat yang teduh, bersih, dan kering. Kalau bisa taruh di rak khusus helm atau gantungan. Helm yang dirawat dengan baik, daya tahannya juga lebih lama dan tetap optimal.

7. Gunakan Helm Sesuai Aktivitas

Helm buat motor beda sama helm sepeda, beda lagi sama helm proyek atau olahraga. Jangan salah pakai ya! Kalau kamu cuma jalan keliling komplek naik sepeda, pakai helm motor sih boleh aja, tapi berat dan nggak praktis. Tapi kalau kamu naik motor di jalan raya, pakai helm sepeda jelas nggak bisa diandalkan buat ngelindungin tengkorakmu.

Pakai helm sesuai fungsinya biar kepala terlindungi dengan optimal dan kamu juga tetap nyaman selama aktivitas.

Penutup

Pakai helm itu bukan soal gaya atau formalitas, tapi soal nyawa. Tengkorak emang keras, tapi bukan berarti tahan segalanya. Sekali kena benturan, bisa jadi fatal. Lewat artikel ini di poltekkesmakassar.com, semoga kamu makin sadar kalau cara pakai helm yang benar itu bisa jadi penyelamat hidup.

Jangan nunggu jatuh dulu baru nyesel. Mulai sekarang, pastiin helm kamu standar, ukurannya pas, dikaitkan dengan benar, dan dirawat dengan baik. Karena yang kamu lindungi bukan cuma kepala, tapi juga semua kenangan, mimpi, dan rencana masa depan yang ada di dalamnya.